Posted by jijimat on Paksi.net
Proses tarbiyah merupakan satu proses yang panjang, ianya berlaku madal hayah, atau maksudnya sepanjang hayat. Dan disepanjang jalan dakwah itu pasti akan adanya fitnah-fitnah yang bisa menyebabkan kita keciciran atau tertapis.
Kalau dahulu kita telah terpilih dari kebanyakan manusia di bumi ini untuk melangkah ke jalan dakwah. Allah telah memilih kita dari manusia keseluruhannya. sebagaimana dalam surah ali imran: 103
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung"
dalam ayat ini Allah menyatakan 'segolongan', bukannya keseluruhan. Ini bermakna di antara kita hanya ada sebahagian yang akan terpilih untuk melalui tugas mulia ini.
Itulah tapisan pertama...yang memilih kita untuk menjadi peserta tarbiyah.
Namun tapisan itu tidak berhenti di situ.
Apabila telah berada dalam tarbiyah, kita masih lagi akan ditapis. kenapa? mungkin kerana Allah mahu yang terbaik untuk mengangkat kembali islam ini.
sebagaimana firmannya dalam ayat 8:37
"supaya Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas sebagian yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahannam. Mereka itulah orang-orang yang merugi."
Ibarat kata seorang ustaz ini, proses tarbiyah ni seperti kita nak mengasingkan beras ikut cara tradisional, menggunakan cara menampi. beras-beras yang buruk akan jatuh, itulah tapisan pertama..tp kemudian beras2 itu dikaut sekali lagi, utk pastikan adakah benar2 yang buruk. sehingga yang tinggal hanyalah beras2 yang elok..
Mungkin pada zaman universiti, kita masih lagi dapat survive dengan dakwah, kemudian masuk pula zaman bekerja..masih lagi dapat..tapi apabila bebanan makin bertambah, berkahwin, punya anak, maka ramai yang tidak mampu mengharungi tapisan tersebut.
Jadi ramailah para daie yang keciciran setelah memasuki alam keluarga..
Bagi yang masih bujang, mungkin tapisannya jatuh dengan cara godaan dari kaum hawa untuk para ikhwah, dan kaum adam untuk para akhawat.
Dengan ini, setiap seorang daie pasti akan melalui tapisan yang Allah lakukan ini...
Mohon doa kepada Allah agar kita tidak termasuk golongan yang tertapis.
Kerana dalam Al-Quran, yang disebut setelahnya ialah golongan yang masih kekal,yang berjaya melepasi tapisan. seolah-olah Allah tidak memandang golongan yang tertapis. sebagai contoh, surah ke 2:249
Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."
Sesungguhnya ujian itu adalah fitrah. Kerana Allah hendak melakukan proses seleksi hamba-hambanya yang beriman.
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (al-ankabut:2)
Moga kita terus berkekalan dalam jalan ini hingga ke akhirnya..
wallahualam
No comments:
Post a Comment